Andi Pratama Dharma
Spesialis Penyakit Dalam
(Tulisannya belum lengkap, tapi karena sudah lumayan lama belum sempat menulis lagi tentang manfaat air alkali, jadi sengaja diposting dulu. Semoga bermanfaat buat mereka atau yang memiliki keluarga tercinta dengan gangguan ginjal. Moga-moga bila ada waktu bisa disempurnakan lagi tulisannya).
DI WHATSAPP GRUP HARI INI:
Assalamualaikum. Kang Andi, saya FK Unpad angkatan 2001. Mohon maaf sebelumnya, apabila tidak mengganggu boleh konsul yah? Bagaimana konsumsi air alkali pada pasien Gagal Ginjal Kronis? Kebetulan saya punya mesin air alkali. Ada yang bilang air alkali baik dikonsumsi untuk pasien gagal ginjal. Namun saya belum paham aturannya seperti apa. Apakah jumlah dan pH nya dibatasi?
Kemarin bapak saya MCU ternyata hasil labnya Hb 9.5, ureum 98, creatinin 4,0, eGFR 15. Buang air kecil masih lancar. Tapi dulu pernah buang air kecilnya sedikit-sedikit. Tekanan darah 145/90, rutin konsumsi antihipertensi. Jazakallahu.
PENDAHULUAN: GAGAL GINJAL DI INDONESIA
Menurut data tahun 2013, jumlah pasien gagal ginjal stadium akhir (terminal) yang membutuhkan cuci darah di Indonesia mencapai 150 ribu orang. Semua pasien ini memerlukan cuci darah 2-3 kali per minggu yang harus terus dilakukan jika pasien tidak menjalani transplantasi ginjal.
Berbagai metode cuci darah tersedia, namun lebih dari 80% pasien melakukan hemodialisis (cuci darah dengan mesin khusus) untuk mempertahankan hidupnya, selain juga untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.
Karena keterbatasan mesin cuci darah, hanya sebagian kecil pasien saja bisa secara rutin mendapatkan terapi hemodialisis. Jumlah mesin hemodialisis baru sekitar 5.000 mesin, masing-masing melayani 4-6 pasien per hari, dengan total sekitar 25.000 pasien hemodialisis rutin di seluruh Indonesia (Indonesian Renal Registry, 2014).
Padahal menurut Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), terdapat lebih dari sekitar 20 ribu kasus baru gagal ginjal setiap tahunnya. Ketimpangan ini diperberat lagi dengan distribusi mesin cuci darah yang masih terpusat di kota-kota besar, terutama di ibu kota propinsi.
Hemodialisis umumnya dilakukan di unit cuci darah, yang tersedia di rumah sakit (RS). Jumlah pasien yang ada, ditambah peningkatan jumlah penderita setiap tahunnya selalu tidak dapat dipenuhi oleh pihak RS manapun. Dalam hubungannya dengan hal ini, maka upaya pencegahan terjadinya gagal ginjal kronis yang kelak membutuhkan cuci darah menjadi sangat penting.
AIR ALKALI DAN GANGGUAN GINJAL
Menurut Molecular Hydrogen Foundation, terdapat lebih dari 500 artikel atau penelitian mengenai air alkali yang telah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah terkemuka pada lebih dari 150 penyakit pada manusia. Salah satunya adalah pada pencegahan gagal ginjal maupun peningkatan kualitas kesehatan mereka yang telah menjalani cuci darah rutin.
(http://www.molecularhydrogenfoundation.org/)
Khusus untuk mereka yang telah menjalani cuci darah, air alkali dikatakan juga memiliki banyak manfaat, seperti yang diuraikan di salah satu penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Trends in Food & Science Technology tahun 2012.
“Reduced waters are expected to have PREVENTIVE and POSITIVE effects on oxidative stress-related diseases such as diabetes, cancer, arteriosclerosis, neurodegenerative diseases, and SIDE EFFECTS OF HEMODIALYSIS.”
("Air tereduksi (air alkali) dianggap memiliki efek PENCEGAHAN & PENGOBATAN terhadap berbagai penyakit yang berhubungan dengan stres oksidatif seperti diabetes, kanker, arteriosklerosis, penyakit neurodegeneratif, dan EFEK SAMPING DARI HEMODIALISIS.")
http://www.sciencedirect.com/…/article/pii/S0924224411002408
PENCEGAHAN GANGGUAN GINJAL SEJAK DINI
Yang lebih penting lagi, tentu saja mencegah timbulnya gangguan ginjal. Hal ini dapat dengan mudah dimulai dengan minum air alkali secara teratur setiap hari untuk mencegah dan mengelola tiga faktor utama penyebab gagal ginjal di Indonesia, yaitu hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, dan batu ginjal.
Hipertensi:
MANFAAT KANGEN WATER UNTUK PENYAKIT KRONIS
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=210638339501972&id=100016674220062
KANGEN WATER UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT
http://bit.ly/2AWs8uu_rumahedukasi
Diabetes:
5 PILAR DIABETES MELITUS
http://bit.ly/2B25vVe_rumah_edukasi
Di situs resmi American Family Physician (AFP), yang merupakan jurnal ilmiah dua mingguan dari American Academy of Family Physician (AAFP), air alkali telah diakui secara resmi sebagai bagian dari terapi di dunia kedokteran, khususnya dalam pencegahan batu ginjal.
Pada panduan di tahun 2011 mengenai "Treatment & Prevention of Kidney Stones: An Update", di sana tertulis,
"For prevention of calcium oxalate, cystine, and uric acid stones, urine should be alkalinized by eating a diet high in fruits and vegetables, taking supplemental or prescription citrate, or DRINKING ALKALINE MINERAL WATERS."
("Untuk pencegahan batu kalsium oksalat, batu sistine, dan batu asam urat, air kencing harus dialkalinisasi dengan cara banyak makan sayuran dan buah-buahan, mengkonsumsi suplemen sitrat, atau MINUM AIR MINERAL ALKALI.")
(Silakan klik ke link: http://www.aafp.org/afp/2011/1201/p1234.html)
AAFP merupakan salah satu organisasi kedokteran terbesar di Amerika Serikat, telah berdiri sejak tahun 1947, dan beranggotakan lebih dari 100 ribu dokter. Pengakuan secara resmi akan manfaat air alkali oleh organisasi ini merupakan hal yang sangat penting dan besar maknanya.
Lengkapnya bisa dipelajari lebih lanjut di link berikut ini:
KHASIAT KANGEN WATER TERNYATA BOHONG BELAKA
http://bit.ly/2EHquzg_rumah_edukasi
PENGALAMAN KLINIS
Dari pengalaman selama ini di Klinik Khusus Penyakit Dalam Interna Medika Karawang, dalam memberikan air alkali untuk pasien-pasien gagal ginjal ada beberapa hal penting yang mungkin bermanfaat untuk diperhatikan.
Untuk pasien gagal ginjal, harus dibedakan antara yang sudah rutin cuci darah dengan yang belum cuci darah rutin. Perbedaan yang harus diperhatikan terutama pada jumlah cairan yang boleh dikonsumsi setiap harinya.
Pada pasien yang rutin cuci darah, dokter di unit hemodialisis sudah mengatur jumlah cairan yang boleh dikonsumsi setiap harinya. Pada pasien ini, cukup mengganti jumlah cairan yang diminum sehari-hari yang sudah ditentukan oleh dokter dengan air alkali secara bertahap. Pada pasien-pasien ini, tujuan pemberian air alkali adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, serta mengurangi berbagai keluhan yang berhubungan dengan gagal ginjalnya maupun keluhan yang berhubungan dengan cuci darahnya.
Sedangkan pada pasien gagal ginjal yang belum cuci darah rutin, biasanya jumlah cairan tidak dibatasi karena BAK-nya masih normal dan cukup banyak. Pada pasien-pasien ini, air alkali dapat diberikan cukup banyak, antara 1,5 s/d 2,5 liter per hari secara bertahap. Tujuan pemberian air alkali pada pasien-pasien ini selain meningkatkan kualitas hidup, juga dapat memperlambat masuknya pasien ke tahap harus diterapi dengan mesin cuci darah.
Perlu diperhatikan bahwa pasien-pasien gagal ginjal memliki metabolisme tubuh dan cairan tubuh yang biasanya sangat buruk, karena racun-racun yang menumpuk di dalam tubuh yang tidak bisa efektif dikeluarkan melalui ginjal. Biasanya pada pasien-pasien ini sering terjadi reaksi penolakan ketika pertama kali mengkonsumsi air alkali.
Untuk itu, mulai dengan pH 8.5 secara perlahan, minimal 1/2 sampai 1 liter dulu, untuk melihat ada tidaknya efek samping. BIla tidak ada reaksi yang kurang baik, jumlahnya bisa ditingkatkan secara bertahap selama 1-2 minggu. Baru setelah pasien terbiasa minum pH 8.5, bertahap naikkan dulu ke pH 9, kemudian ke pH 9.5 dalam beberapa minggu. Apabila timbul efek samping pada pH yang lebih tinggi, pasien dapat kembali turun ke pH yang lebih rendah.
PENELITIAN TENTANG MANFAAT AIR ALKALI PADA ORGAN GINJAL DAN HEMODIALISIS
(Karena dihasilkan melalui proses elektrolisis, air alkali dikenal sebagai Electrolyzed Reduced Water (ERW), dan disebut juga sebagai Hydrogen Rich Water (HRW) karena mengandung banyak ion hidrogen yang memiliki fungsi sebagai antioksidan. Lebih dalam tentang dasar-dasar dari air alkali, bisa klik link berikut ini:
SEJARAH KANGEN WATER
http://bit.ly/2mzoeDe_rumahedukasi
Huang, K.C., et al., Electrolysed-reduced water dialysate improves T-cell damage in end-stage renal disease patients with chronic haemodialysis. Nephrology Dialysis Transplantation, 2010. 25(8): p. 2730-2737.
Huang, K.C., et al., Electrolyzed-reduced water reduced hemodialysis-induced erythrocyte impairment in end-stage renal disease patients. Kidney Int, 2006. 70(2): p. 391-8.
Huang, K.C., et al., Reduced hemodialysis-induced oxidative stress in end-stage renal disease patients by electrolyzed reduced water. Kidney Int, 2003. 64(2): p. 704-14.
Lu, K.C., et al., Electrolyzed reduced water attenuates hemodialysis-induced mononuclear cells apoptosis in end-stage renal disease patients. Nephrology Dialysis Transplantation, 2006. 21: p. 200-201.
Nakayama, M., et al., Biological Effects of Electrolyzed Water in Hemodialysis. Nephron Clinical Practice, 2009. 112(1): p. C9-C15.
Nakayama, M., et al., A novel bioactive haemodialysis system using dissolved dihydrogen (H-2) produced by water electrolysis: a clinical trial. Nephrology Dialysis Transplantation, 2010. 25(9): p. 3026-3033.
Terawaki, H., et al., Transperitoneal administration of dissolved hydrogen for peritoneal dialysis patients: a novel approach to suppress oxidative stress in the peritoneal cavity. Medical Gas Research, 2013. 3(1): p. 14.
Tange, Y., S. Takesawa, and S. Yoshitake, Dialysate with high dissolved hydrogen facilitates dissociation of indoxyl sulfate from albumin. Nephrourol Mon, 2015. 7(2): p. e26847.
Nakayama, M., et al., Less-oxidative hemodialysis solution rendered by cathode-side application of electrolyzed water. Hemodial Int, 2007. 11(3): p. 322-7.
Terawaki, H., et al., Effect of a hydrogen (H2)-enriched solution on the albumin redox of hemodialysis patients. Hemodial Int, 2014. 18(2): p. 459-66.
Terawaki, H., et al., Successful treatment of encapsulating peritoneal sclerosis by hemodialysis and peritoneal lavage using dialysate containing dissolved hydrogen. Perit Dial Int, 2015. 35(1): p. 107-12.
Abe, T., et al., Hydrogen-rich University of Wisconsin solution attenuates renal cold ischemia-reperfusion injury.Transplantation, 2012. 94(1): p. 14-21.
Cardinal, J.S., et al., Oral hydrogen water prevents chronic allograft nephropathy in rats. Kidney International, 2010. 77(2): p. 101-9.
Homma, K., et al., Inhalation of Hydrogen Gas Is Beneficial for Preventing Contrast-Induced Acute Kidney Injury in Rats. Nephron Exp Nephrol, 2015.
Gu, H., et al., Pretreatment with hydrogen-rich saline reduces the damage caused by glycerol-induced rhabdomyolysis and acute kidney injury in rats. J Surg Res, 2014. 188(1): p. 243-9.
Katakura, M., et al., Hydrogen-rich water inhibits glucose and alpha,beta -dicarbonyl compound-induced reactive oxygen species production in the SHR.Cg-Leprcp/NDmcr rat kidney. Medical Gas Research, 2012. 2(1): p. 18.
Kitamura, A., et al., Experimental verification of protective effect of hydrogen-rich water against cisplatin-induced nephrotoxicity in rats using dynamic contrast-enhanced CT. British Journal of Radiology, 2010. 83(990): p. 509-514.
Matsushita, T., et al., Protective effect of hydrogen-rich water against gentamicin-induced nephrotoxicity in rats using blood oxygenation level-dependent MR imaging. Magn Reson Med Sci, 2011. 10(3): p. 169-76.
Ohaski, Y., et al., Electrolyzed water reduces urinary protein excretion in the streptozotocin induced diabetic Dahl salt sensitive rats. The FASEB Journal, 2008. 22: p. 947.17.
Xin, H.G., et al., Consumption of hydrogen-rich water alleviates renal injury in spontaneous hypertensive rats. Mol Cell Biochem, 2014. 392(1-2): p. 117-24.
Zhu, W.J., et al., Amelioration of cardio-renal injury with aging in dahl salt-sensitive rats by H2-enriched electrolyzed water. Med Gas Res, 2013. 3(1): p. 26.
Shingu, C., et al., Hydrogen-rich saline solution attenuates renal ischemia-reperfusion injury. Journal of Anesthesia, 2010. 24(4): p. 569-574.
Wang, F., et al., Hydrogen-Rich Saline Protects Against Renal Ischemia/Reperfusion Injury in Rats. Journal of Surgical Research, 2011. 167(2): p. e339-44.
Li, F.Y., et al., Consumption of hydrogen-rich water protects against ferric nitrilotriacetate-induced nephrotoxicity and early tumor promotional events in rats. Food Chem Toxicol, 2013. 61: p. 248-54.
Sekilas Info:
Penulis bertugas di Klinik Khusus Penyakit Dalam Interna Medika Karawang Jawa Barat; konsultan ERW Centre dan Divisi Anti Aging Interna Medika; Enterpreneur dengan fokus utama bidang Properti dan Network Marketing; dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan minat khusus di bidang Preventive Medicine.
-----------------------------------⏬⏬
MENGAPA HARUS MEMILIKI MESIN AIR ALKALI SENDIRI?
Anda memang dapat mengkonsumsi air alkali secara teratur dengan melakukan pemesanan kepada distributor di kota-kota Anda. Akan tetapi, dalam jangka panjang, cara ini sangat tidak efektif dan sangat tidak efisien. Padahal program pencegahan penyakit, yang merupakan manfaat utama dan terbesar dari konsumsi air alkali, harus dilakukan terus menerus seumur hidup oleh seluruh keluarga.
MANFAAT MEMILIKI MESIN SENDIRI
Setidaknya ada 8 (delapan) manfaat memiliki mesin produksi air alkali sendiri di rumah Anda:
1. Biaya produksi mulai Rp 0 s/d Rp 1.000 saja per liternya dengan konsumsi listrik hanya 120-240 watt selama 15-20 menit per hari. Tidak perlu keluar uang bila menggunakan air PDAM, Rp 500/liter dengan air isi ulang, dan Rp 1.000/liter bila menggunakan air mineral bermerek.
2. Garansi mesin hingga 3-5 tahun, namun usia mesin bisa mencapai 20-25 tahun dengan perawatan yang mudah, sederhana, dan semi-otomatis.
3. Produksi air maksimal mencapai 500 liter per hari, artinya cukup untuk 50 keluarga. Dengan demikian, tidak hanya keluarga di rumah saja, tetapi seluruh keluarga besar Anda dapat ikut sehat karena bisa minum air alkali secara teratur.
4. Kadar antioksidan saat keluar mesin masih sangat tinggi, namun akan menurun drastis dalam 18-24 jam. Dengan memproduksi air alkali secara harian langsung dari mesinnya, seluruh keluarga dapat menikmati antioksidan berlimpah untuk menetralisir radikal bebas (racun-racun) yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya.
5. Dengan memiliki mesin sendiri, seluruh keluarga besar akan semakin sehat tanpa perlu banyak minum obat dan mengurangi frekuensi konsultasi dokter maupun medical check-up. Hidup sehat dengan cara yang menyenangkan, mudah, murah, efektif, dan efisien.
6. Dengan memiliki mesin, Anda seperti memiliki apotek sendiri di rumah. Selain air minum, dari mesin yang sama dapat diproduksi obat kumur dan sariawan, perawatan kulit dan jerawat, obat tetes mata dan tetes telinga, perawatan luka diabetes, kompres rematik sendi, antiseptik (obat merah) dan hand sanitizer, pelarut pestisida dari beras/sayuran, dan masih banyak lagi.
7. Dengan harga mesin mulai Rp 27 juta saja Anda sudah bisa membuka bisnis “apotek” sendiri tanpa perlu menyewa tempat usaha. Air alkali mudah dipasarkan karena khasiatnya yang segera dirasakan dan bermakna bagi kesehatan. Para pelanggan setia akan memesan ulang secara berkala, dan laba bersihnya juga sangat besar, bisa mencapai 10 kali modal, sehingga Anda sangat mudah merekrut banyak reseller.
8. Setelah membeli mesin sendiri, Anda langsung memiliki hak bisnis untuk memasarkan mesin air alkali kepada semua orang. Miliki kebebasan finansial dan lebih banyak waktu untuk keluarga tercinta melalui bisnis yang potensinya luar biasa ini.
Bila Anda memerlukan informasi lebih lanjut, silakan tinggalkan komentar anda.
Semoga Anda sekeluarga sehat selaku